background img

The New Stuff

Kisah Si Elang Tua

Kalian semua pasti sudah tau sama hewan yang satu ini. Apa yang kalian bayangkan jika melihat gambar disamping ini. Saya bisa memastikan pasti yang terlintas di benak anda adalah burung pemangsa yang kejam (Sudah keliatan dari wajahnya yang nyeremin. Hehehehe). Ya,, elang emang terkesan kejam dalam memangsa.


Tahukah kalian senjata utama dari elang? Bukan, bukan terletak dari paruhnya dan cakarnya yang kuat. Kekuatan elang adalah berasal dari kecepatan dan ketajaman penglihatannya. Cakar dan paruh adalah alat yang digunakannya dalam menangkap dan memakan mangsanya saja.

Yah,, jadi artikel ini hanya untuk membahas spesifikasi dari elang saja ya? Oooo,,, tidak namanya juga artikel dengan kategori motifasi. Sudah pasti saya akan membagikan cerita yang bisa memotivasi hidup Anda dengan belajar pada seekor elang.

Oke langsung saja, seekor elang memiliki umur yang sangat lama. Umur seekor elang bisa mencapai 70 tahun. Hayooo,, baru tau ya. Hehehehehe...

Dari awal elang lahir, elang harus siap dalam menghadapi berbagai cobaan hidupnya. Sama halnya dengan manusia ketika baru lahir. Manusia harus bersakit-sakitan belajar tengkurap, merangkak, duduk, berdiri, berjalan, kemudian berlari. Elang pun sama, diatas sarangnya yang tinggi induk elang selalu mengajarkan kepada anak-anaknya bagaimana terbang. Dengan menggunakan paruhnya induk elang akan mendorong anaknya untuk terbang. Saat anaknya terjatuh, sang Induk dengan cepat akan menyambar anaknya dan menyelamatkannya. Sama dengan ibu kita teman-teman. Setelah anaknya bisa terbang sang Induk akan meninggalkannya sendirian. Sang Induk tidak akan mengajari anaknya bagaimana terbang dengan cepat. Sama dengan kita juga, apa ibu / bapak kita mengajarkan pada kita bagaimana caranya lari yang laju? Tidak kan.

Tadi diatas saya sudah menyinggung bahwa umur elang adalah 70 tahun. Tapi hidup Si Elang tidak selamanya mulus, pada saat di usia 40 tahun elang harus menghadapi ujian terberatnya. Ujian di umur 40 tahun itu biasanya disebut dengan "Life begins at forty". Pada umur segini kondisi fisik elang mulai memburuk. Paruhnya semakin melengkung hingga ke dada sehingga menyulitkannya untuk makan. Cakarnya sudah sangat panjang sehingga menyulitkan untuk mencengkram lagi. Bulu-bulunya sudah sangat lebat sehingga dia kehilangan kecepatan karena berat badannya dia bertambah. Saat kondisi ini elang memiliki 2 pilihan yakni mati secara perlahan atau melakukan perubahan untuk tetap hidup.

Pada saat melakukan perubahan Sang Elang akan pergi ke atas bukit yang tinggi dan bersarang pada sebuah tepi jurang. Selama 150 tahun elang akan mengalami perubahan yang sangat menyakitkan. Pertama dia akan mematuk-matukkan parauhnya hingga paruh yang lama patah. Setelah beberapa lama paruh barupun muncul. Kemudian dia mencabut semua kuku cakarnya. Kemudian yang terakhir adalah mencabuti semua bulunya.

Pada kondisi tersebut elang harus siap menahan sakit yang dia alami. Menahan dinginnya angin malam, dan panasnya terik matahari. Setelah 150 hari dan perubahan yang dilakukan oleh elang sudah selesai, sekarang elang sudah menjadi seperti elang muda kembali.

Demikianlah kisah dari seekor elang. Semoga kalian semua bisa mengambil hikmah dari kisah ini. Dan dapat melakukan perubahan positif dalam hidup kalian. Ingat perubahan itu tidaklah mudah, perubahan itu sangat menyakitkan.

0 comments:

Posting Komentar

Popular Posts